H. Adnan Nota : PAI Antisipasi Hoaks dan Ujaran Kebencian

0
105
Share on Facebook
Tweet on Twitter
Kepa;a Kantor Kemeneterian agama Kab. majene, H. adnan Nota,Kasi Bimas Islam, H. Abdullah Kasubsit Bimas Polres Majene, IPTU H. Abdullah Rasyid beserta jajarannya dan Ketua pokjalu Muh. Naim saat pelaksanaan SAPA Tahap II di Halaman KUA Kec. Banggae Timur.
Ket. Gambar : Kepa;a Kantor Kemeneterian agama Kab. majene, H. adnan Nota,Kasi Bimas Islam, H. Abdullah Kasat Bimas Polres Majene, IPTU H. Abdullah Rasyid beserta jajarannya dan Ketua pokjalu Muh. Naim saat pelaksanaan SAPA Tahap II di Halaman KUA Kec. Banggae Timur.

Majene Inmas–.  Pembinaan Penyuluh agama secara kontinyu dilakukan dalam rangka meningkatkan peran dan fungsinya ditengah masyarakat, disamping itu untuk meningkatkan sinergitas dan penyebaran informasi penting  Kementerian Agama baik pusat maupun daerah. Olehnya itu Kementerian agama Kab. Majene kembali menyapa para penyuluh dalam kegiatan direktif Kementerian agama dengan menggelar  SAPA (Sarapan Pagi) Penyuluh Agama Islam Tahap II.  Diikuti penyuluh agama dari tiga Kecamatan yakni, Kec. Pamboang, Banggae dan Banggae Timur.  Dibuka secara resmi oleh Kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Majene.  Diselenggarakan di Halaman KUA Kec. Banggae Timur,  Rabu, 2 /8/2018.

Kegiatan ini di gelar untuk ke dua kalinya yang sebelumnya telah dilaksanakan di Kec. Malunda yang diikuti oleh penyuluh dari lima Kecamatan yakni, Kecamatan Sendana, Tameroddo Sendana, Tubo Sendana, Malaunda dan Ulumanda.

Adnan Nota dalam materinya menyampaikan bahwa kegiatan Sapa Penyuluh adalah kegitan direktif Kementerian Agama yang bertujuan untuk mengantisipasi kegiatan terkini khususnya menghadapi tahun politik 2019.

Dikatakan dalam menghadapi tahun politik ini suhu politik semakin memanas, penyebaran berita hoaks yang mengandung fitnah dan ujaran kebencian semakin meluas, baik melelaui berita elektronik maupun melalui medsos yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan NKRI.

Olehnya itu peran Penyuluh Agama Islam sangat dibutuhkan dalam melaksanakan pembinaan sekaligus menjadi penyejuk di tengah masyarakat. Penyuluh agama Islam Kata beliau setidaknya memiliki tiga fungsi yang diperankan dimasyarakat yakni, Konsultatif, Edukatif dan advokatif.

Dikatakan bahwa penyuluh PAI diharapkan sedini mungkin dapat mengenali dan mendeteksi masalah yang muncul dimasyarakat, sehingga dapat menciptakan kerukunan inter dan antara umat beragama. Untuk itu kata beliau sebagai penyuluh Agama, hendaknya memiliki niat lurus dan ikhlas,  pengetahuan yang memadai,   menguasai peta dan metodologi dakwah  dalam menyampaikan pesan-pesan agama.

Tampil sebagai nara sumber pada kesempatan tersebut selain Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majene juga Ka. Polres Majene yang diwakili oleh Kasat Bimas Polres Majene Iptu H. Abdul Rasyid, (Achmad Dondang).

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here